Alat musik merupakan elemen paling penting dalam membentuk komposisi musik hingga dapat dinikmati oleh telinga pendengarnya. Getaran suara yang dihasilkan setiap alat musik tentunya berbeda-beda. Dengan kekompakkan para pemainnya, beberapa jenis alat musik dapat dimainkan bersama-sama membentuk sebuah komposisi musik yang apik dang enak didengar. Kali ini, penulis akan mencoba memberikan sedikit informasi mengenai alat musik unik yang tak terlalu familiar di lingkungan kita. Apakah alat musik itu? alat musik ini adalah akkordeon. Seperti apa dan bagaimana sejarah penemuan alat musik ini?
Akkordeon yang ditemukan oleh Christian Friedrich Ludwig Buschmann adalah sebuah alat musik reed bebas yang masih berkeluarga dengan alat musik asal China bernama sheng dan khaen dari Vietnam. Sheng dan khaen merupakan alat musik tradisional yang menginspirasi penemuan-penemuan alat musik dengan reed bebas seperti akkordeon. Akkordeon ditemukan oleh Buschmann di Berlin pada tahun 1822, meskipun ada beberapa sumber dari Rusia yang mengatakan bahwa ada alat musik sejenis yang ditemukan sebelumnya. Nama akkordeon sendiri baru dipatenkan pada tahun 1829 oleh seorang Armenia bernama Cyrill Demian di Wina.
Pietro Frosini
Secara tradisi, akkordeon sering dimainkan dalam musik-musik etnis, folk, ataupun pop. Namun dewasa ini, kadang suara akkordeon sering dipadukan dalam musik pop kontemporer, seperti musik rock, pop-rock dan lainnya. Sejak dipatenkan pada tahun 1829, popularitas alat musik ini di daratan eropa melonjak dengan cepat, alat musik ini kemudian menjadi salah satu bagian dalam musik-musik etnis di hampir seluruh dunia karena banyak dibawa oleh orang-orang eropa yang menjadi imigran. Akkordeon mengalami masa keemasaan pada periode tahun 1900-1960an, Pada periode ini, akkordeon telah berpadu dengan musik pop. Pada masa itu, trio yang digawangi Pietro Frosini dan dua saudaranya menjadi pelopor dalam meningkatnya popularitas musik pop dengan instrumen akkordeon di dalamnya. Dewasa ini, sangat jarang ditemukan pemain akkordeon dalam musik populer, namun beberapa band beraliran folk-metal masih ada yang menyisipkan instrumen ini ke dalam musiknya.

Pemain akkordeon dari band Turisas yang beraliran folk metal
Akkordeon terbaik pada proses pembuatannya selalu hanya dikerjakan dengan tangan manusia, terutama untuk aspek pembuatan reednya. Beberapa akkordeon dibuat perseorangan dengan penuh kerja keras demi kemurnian suara instrumen terendahnya, seperti yang dikerjakan oleh seorang pengrajin alat musik asal Jepang bernama Yutaka Usui. Produksi skala besar alat musik ini dipegang oleh 2 brand asal Jerman, yaitu Hohner dan Weltmeister.
Itulah sedikit informasi mengenai alat musik unik ini, tertarik untuk mencoba belajar memainkannya?